Awang Sariyan (2007) mendifinisikan kesantunan sebagai penngunaan bahasa yang baik ,
sopan , beradab , memancarkan peribadi mulia , dan menunjukkan penghormatan kepada pihak yang menjadi teman bicara .
Secara amnya , konsep kesantunan merangkumi aspek berikut :
Kesantunan mencerminkan nilai kesopanan yang halus
- Orang yang santun tergambar nilai sopan santun atau nilai etika pada dirinya semasa berkomunikasi dengan ahli masyarakat.
Kesantunan sangat konstektual
- Nilai kesantunan berlaku pada tempat atau situasi tertentu , tetapi belum tentu berlaku dalam masyarakat , situasi dan tempat lain . Misalnya , penggunaan kata-kata yang agak kasar boleh berlaku dalam pergaulan seharian . Penggunaan kata ganti diri 'aku' dan 'engkau' dengan ibu bapa biasa dalam masyarakat Cina tetapi dianggap sangat biadap dalam masyarakat Melayu
Kesantunan selalu berlaku dalam hubungan dua pihak
- Misalnya antara anak dengan orang tua , antara muda dan tua dan sebagainya , Seorang anak akan sentiasa berkomunikasi dengan baik terhadap ibu bapanya tetapi menggunakan bahasa yang agak kasar ketika berkomunikasi bersama rakan-rakan .
Kesantunan tercermin dalam setiap aspek kehidupan .
- Misalnya cara berpakaian , bekrja , bertutur , cara makan , cara berkomunikasi , cara belajar , cara berfikir , cara berpidato , cara berpolitik dan sebagainya .
No comments:
Post a Comment